Cuma Sekedar Ibu??

Kamis, 01 November 2012

Ada seorang wanita yang sedang
memperbarui SIM-nya. Dia diminta
oleh wanita petugas di bagian
pendaftaran untuk menyebutkan
pekerjaannya. Dia bingung
bagaimana harus menjelaskan
pekerjaannya.

"Maksud saya," kata wanita di
bagian pendaftaran itu, 'Anda
memiliki pekerjaan atau Anda
hanya ...?'
"Tentu saja saya punya pekerjaan,"
bentak wanita itu. "Saya seorang
ibu."
"Kami tidak menuliskan 'Ibu' sebagai
pekerjaan, 'ibu rumah tangga' saja
sudah cukup,' katanya tegas.
***
Saya lupa semua tentang kisah itu
sampai suatu hari saya berada di
situasi yang sama.
Petugas di bagian administrasi itu
adalah jelas seorang wanita karir,
tegap, tegas, dan memiliki titel yang
kedengarannya hebat sperti,
'Petugas Interogasi Resmi' atau
'Petugas Administrasi Kota. "
"Apa pekerjaan Anda?" Dia
mengecek.
Apa yang membuat saya mengatakan
itu, Saya tidak tahu. Kata-kata itu
muncul begitu saja.
"Saya adalah seorang Research
Associate di bidang Child
Development dan Human Relations
(Peneliti di bidang Perkembangan
Anak dan Hubungan Manusia.)
Petugas itu berhenti, ujung pena
pun beku di udara, dan dia
mendongak seolah-olah dia tidak
mendengar dengan benar.
Saya mengulanginya lagi dengan
perlahan, berusaha mengatakannya
mirip dengan yang tadi.
Lalu saya menatapnya dengan heran
karena pernyataan saya ditulis
dengan tinta hitam yang tebal pada
sebuah kuesioner resmi.
"Kalu boleh saya mau bertanya,"
kata petugas wanita itu dengan rasa
ingin tahu, 'Apakah yang Anda
lakukan di bidang Anda? "
Dingin, tanpa ragu-ragu, saya
mendengar diri saya menjawab,
"Saya punya program penelitian
yang berkelanjutan, (ibu mana yang
tidak)... Di laboratorium dan di
lapangan, (biasanya saya bilang
dalam ruangan dan di luar)... Saya
bekerja untuk Atasan saya, (pertama
Tuhan dan kemudian seluruh
keluarga)... dan sudah mendapatkan
4 penghargaan (semua anak
perempuan)... Tentu saja, pekerjaan
itu sangat membutuhkan banyak
pengorbanan, (semua ibu pasti
setuju)... dan seringnya saya bekerja
14 jam sehari, (24 jam tepatnya)...
Tapi pekerjaan itu lebih menantang
daripada kebanyakan karir yang
harus dikejar lainnya, dan hasilnya
adalah lebih kepada kepuasaan,
daripada uang "
Suara pegawai itu pun kemudian
terdengar lebih menghormati saya
ketika mengakhiri kuisioner itu, dia
pun berdiri dan mengantarkan saya
ke luar pintu.
***
Saya pun melaju menuju rumah
saya, bersama dengan karir baru
saya yang glamor, saya disambut
oleh asisten lab saya - usia 13, 7,
dan 3.
Di lantai atas saya bisa mendengar
model baru percobaan kami, (bayi
berusia 6 bulan), dalam program
perkembangan anak, menguji pola
vokal baru.
Saya merasa telah berhasil
mengalahkan birokrasi! Dan saya
telah menjadi catatan resmi sebagai
seseorang yang lebih terhormat dan
sangat diperlukan bagi umat
manusia dari 'sekadar ibu'. ke-ibu-
an.
Karir yang luar biasa.
Apalagi kalau ada papan namanya di
pintu.
***
Ini berarti Nenek bisa jadi: 'Senior
Research associates in the field of
Child Development and Human
Relations'
('Peneliti Senior di bidang
Perkembangan Anak dan Hubungan
Manusia')
Dan nenek buyut: 'Executive Senior
Research Associates" (Peneliti Senior
paling senior)
Bibi adalah "Research Associate
Asisten. " (Asisten Peneliti)
***
Silakan kalau mau kirim tulisan ini
ke ibu2 yang lain, Nenek, Bibi, dan
teman-teman yang Anda tahu.
Semoga masalah Anda dapat
berkurang, sementara berkahnya
bertambah. Dan tidak ada selain
kebahagiaan menghampiri Anda.
Jadilah ramah kepada siapa saja dan
terhadap apa pun yang terjadi.
Setiap orang yang Anda temui
sedang berperang dalam
peperangannya masing2. Anda tidak
pernah tahu kapan saat kata-kata
yang tulus, walau sedikit, bisa
berdampak pada kehidupan.
Jasmin Choy

0 komentar:

Posting Komentar

 
UmmIsCorner © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions